Minggu, 25 Januari 2009

DARI MANA CINTA SEJATIMU BERASAL??

Love Myspace Comments
MyNiceSpace.com
Dulu aku percaya saja kata orang, bahwa cinta sejati hanya dating seklai seumur hidup. Kata orang juga, cinta sejati itu hakiki. Sebenarnya cinta dari siapa dan utuk siapa saja yang bisa dikatakan hakiki? Dari kekasih? Sahabat? Atau siapa?
Beberapa waktu terakhir, aku mulai senang mendengarka keluh kesah ( atau lazim di sebut CURHATAN) dari teman – teman sekelasku. Kadang aku merasa menjadi Psikiater dadakan. Walaupun cerita mereka beragam, tetpi ada perasaan lain yang menyenagkan saat mereka bercerita. Tidak hanya dari teman sekelas, terkadang aku juga mendengar cerita dari remaja sebayaku dari seluruh Kebumen. Meski tidak secara langsung melainkan hanya melalui agara bimcang – bincang di stasiun radio favoritku.
Sungguh luar biasa yang aku dengar. Sebagian besar cerita yang aku dengar bererah kepada hubungan mereka dengan kekasih masing-masing. Dari yang aku denar, ternyta cinta yang diterima dari sang pujaan hati terlalu banyak yang menyakitkan ketimbang menyenangkan. Karena cinta itu lama kelamaan akan memudar dimakan waktu dan perasaan bosan. Lantas masih pantaskah dikatakan bahwa cinta hakiki itu dating dari kekasih?
Jika cinta sejati itu di katakana dating dari ikatan persahabatan, lalu mengapa bisa timbul istilah “TEMAN MAKAN TEMAN”? dan mengapa masih bnyak beredar cerita shabat yang “ditusuk” sahabatnya dari belakang?. Kemudian masihkah cinta sejai nan hakiki itu datangnya dari sahabat?
Lalu kubandingkan beragam jenis cinta yang aku dengar dega cinta yang selama 17 tahun masa hidupku aku rasakan. Cinta yang diberikan oleh 2 orang yang paling pertama aku kenal. Cinta dari ayah bundaku. Luar biasa sekali perbedannya.
Banyak sebutan yang di berikan untuk sang pemberi cinta hakiki itu. Ayah ibu, abi umi, mama papa, dan lain lain.mereka memberikan kita cinta tak hanya saat kita perlukan melainkan setip saat tanpa di minta. Mereka tak hanya berian pelukan saat kita merasa dingin , tapi juga saat terik menyerang. Tak perlu punya orang tua kaya raya untuk merasakan cinta mereka. Cinta itu bisa terasa walaupun hanya lewat sebungkus nasi yang di makan bersama. Cinta itu akan terasa dan maikn dalam terasa saat kita jatuh dan terpuruk. Lantas apalagi yang bias kita pungkiri atas ketulusa dan ehakikian cinta mereka?
Tapi megapa kita lebih senang menghamburkan rupiah untuk hadiah kekasih dibandingkan memberikan senyum tanda bakti kepada ayah bunda?. Mengapa ita lebih tertarik meghabiskan waktu berjam – jam ke pusat perbelanjaan bersama teman ketimbang sekedar duduk dirumah menemani orang tua makan?
Maka sahabat, kurasa sudah selayaknya kita berusaha membalas cinta luar biasa itu dengan bakti sederhana yang kita punya.
Salam manisku untuk seluruh ayah bunda di jagat raya……
Love Myspace Comments
MyNiceSpace.com